Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai penyederhanaan nilai
nominal rupiah atau redenominasi dapat memberikan manfaat ekonomis
kepada masyarakat.
"Manfaat besarnya adalah rasa kebanggaan.
Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih besar, ada anggapan
bahwa perekonomian Indonesia masih terbelakang," kata Destry Damayanti
seusai menghadiri seminar outlook 2013 di Jakarta, Rabu (30/1).
Menurut
dia, jika pemerintah dapat melakukan redenominasi, nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS yang saat ini Rp9.680 menjadi hanya Rp9,6 per Dolar
AS.
Kondisi ini akan sebanding dengan nilai ringgit Malaysia
terhadap Dolar AS sebesar 3,05 Ringgit, Peso Filipina yang sebesar 41,92
Peso, Baht Thailand sebesar 30,52 Baht, dan Dolar Singapura sebesar
1,23 Dolar Singapura.
"Jangan sampai seperti Zimbabwe yang masih memiliki lembaran senilai 1 juta. Mereka kan inflasinya juga tinggi," ujar dia.
Ia
menjelaskan dengan kondisi tersebut, bank sentral harus segera
menerapkan wacana redenominasi ini dengan sebaik-baiknya. Untuk
mempercepat informasi, bank sentral juga harus mengedukasi masyarakat
agar mereka tahu manfaat redenominasi secara utuh.
Ia berpendapat
akan ada kekhawatiran di dalam pelaksanaan redenominasi, yaitu kesiapan
perbankan ataupun institusi keuangan yang harus mengeluarkan biaya
investasi untuk sistem elektronik nilai tukarnya, misalnya dari Rp10.000
menjadi Rp10.
Ke depan, pihak bank juga harus mengeluarkan investasi sistem di jaringan anjungan tunai mandiri (ATM).
"ATM
nanti juga harus bisa mengambil dua-duanya, jangan sampai hilang salah
satu. Nantinya ATM ini juga bisa mengambil uang dalam redenominasi baru
ataupun lama," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Perbanas Sigit
Pramono mengatakan sosialisasi dalam pelaksanaan kebijakan redenominasi
harus dilakukan secara masif dan berjenjang.
"Sosialisasinya
harus masif, kalau tidak, orang akan bingung, apalagi Indonesia negara
yang sangat beragam penduduknya," kata Sigit di Jakarta, Selasa.
Menurut
dia, selain dilakukan secara masif, sosialisasi redenominasi harus
dilakukan secara berjenjang dari tatanan pejabat tertinggi hingga
pejabat terendah kepada masyarakat.
Ia mengatakan, sosialisasi
redenominasi berbeda dengan sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
yang hanya mengkomunikasikan kepada beberapa lembaga terkait saja.
"Harus
berjenjang, dari kementerian, gubernur, bupati, wali kota, lurah,
camat, itu harus bisa menjelaskan ke masyarakat dengan bahasanya
masing-masing," katanya.
Sejauh ini pihaknya mendukung rencana
pemerintah mengingat redenominasi bisa membuat transaksi lebih mudah dan
efisien. Dia bahkan mencontohkan Turki sebagai negara yang telah
menerapkan redenominasi dengan menghilangkan enam digit angka nol.
"Turki sudah pernah lakukan redenominasi dan mereka lebih ekstrim, nolnya dikurangi enam digit," katanya.
Jadi, itulah manfaat dari redenominasi yang telah dikutip dari www.investor.co.id. memang sebenarnya terdapat beberapa manfaat dari redenominasi mata uang rupiah. Tetapi tidak hanya manfaat terdapat beberapa kerugian yang dialami dari redenominasi tersebut. Memang Redenominasi Mata Uang NKRI Rupiah itu penting agar tidak terjadi seperti negara zimbabwe yang memiliki mata uang terlalu besar, pecahannya hingga jutaan.